YA ALLAH, IJINKAN AKU MENOLAK TAKDIRMU

YA ALLAH, IJINKAN AKU MENOLAK TAKDIRMU.

(KARENA AKU TIDAK INGIN MENJADI ORANG MISKIN)

Oleh : H.M. Sofwan Jauhari M.Ag

Dosen STIU Dirosat Islamiyah Al-hikmah

Jabariyah adalah sebuah istilah untuk aliran atau kelompok yang berpendapat bahwa manusia itu seperti wayang, dia tidak memiliki peran apapun dalam menentukan hidup, kehidupan dan masa depannya. Dia berkeyakinan bahwa semuanya sudah ditentukan oleh Allah swt, maka manusia itu ibarat wayang, tinggal menerima apa saja yang sudah ditakdirkan oleh Allh swt.

Pada jaman khalifah Umar bin Khattab, diceritakan ada seseorang yang mencuri, setelah diadili maka akhirnya diputuskan bahwa sang pencuri ini dipotong tangannya. Lalu pencuri itu protes kepada khalifah, “Wahai khalifah kenapa tangan saya dipotong? Bukankah saya mencuri ini karena Allah telah mentakdirkan saya menjadi seorang pencuri”. Maka khalifah Umar menjawab : Aku juga memotong tangannmu karena sudah menjadi takdir. Ini adalah salah satu cerita dari takdir ke takdir. Apa yang anda pahami dengan cerita ini?. Silahkan pikir sendiri ya…..

Ketika saya menjadi seorang mahasiswa program S1 Syariah di LIPIA (tahun 1990-1994), saya memiliki dosen; ketika beliau memberikan kuliah tentang jabariyah, beliau mengajarkan kepada kami, agar tidak membuang waktu untuk berdebat dengan orang-orang jabariyah, tetapi beliau mengajarkan kepada kami, kalau ada orang jabariyah, lepaskan sandal atau sepatu anda, lalu tamparlah muka orang itu dengan sepatu itu, kemudian berkatalah kepada orang itu : Maaf ya ini sudah takdir anda. Atau (maaf kalau agak kasar) kalau perlu, ludahilah mukanya, lalau katakana padanya, sorry ya ini adalah takdir.

Takdir tidak seharusnya digunakan untuk melegitimasi sebuah kemaksiatan, kesalahan atau hal-hal negative lain. Takdir seharusnya digunakan untuk menimbulkan rasa syukur dan sabar. Sabar dan syukur adalah sikap yang diperintahkan oleh rasulullah dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi pada diri kita. Takdir juga bisa digunakan sebagai untuk menghilangkan kesombongan jika terjadi hal-hal yang luar biasa yang terdapat pada diri anda.

Sebagai contohnya adalah: Ketika Allah memberikan kesuksesan kepada anda menjadi orang kaya raya, maka katakan : “Alhamdulillah Allah mentakdirkan saya menjadi orang kaya, semoga kekayaan ini menambah rasa syukur saya kepada Allah, dan semoga kekayaan yang diamanahkan oleh Allah ini menjadi sumber kebaikan bagi saya”. Takdir juga bisa digunakan untuk pelipur lara agar kita sabar terhadap musibah yang telah terjadi, yang berada di luar batas kemampuan manusia, misalnya jika terjadi tsunami atau gempa bumi pada suatu tempat, atau jika kita sudah berupaya untuk mejaga kesehatan secara maksimal, namun Allah menimpakan suatu penyakit kepada kita, maka katakan: Semoga Allah memberikan kesabaran kepada saya dalam menerima takdir ini.

Jadi, kalau kita mendapatkan hal yang positif maka bacalah Hamdalah, memuji allah atas takdir yang baik. Jika terjadi hal yg tidak kita inginkan maka mohonlah kesabaran kepada Allah dan mohon maaf atas kesalahan yang anda lakukan. Tetapi jangan menyalahkan takdir.

Pada artikel saya yang berjudul ; TAKDIR SAYA MENJADI ORANG KAYA. Saya telah menjelaskan bahwa cara Allah menentukan sesuatu, itu pasti berbeda dengan cara kita menentukan. Ilmu Allah itu berbeda dengan ilmu manusia. Takdir yang ditulis oleh Allah adalah rahasia Allah yang tidak kita ketahui sebelumnya.

Apapun yang terjadi pada diri anda, takdir bukan merupakan sesuatu yang tidak dapat dirubah sama sekali. Hidup adalah pilihan. Manusia berhak untuk memilih takdir. Manusia berhak untuk menerima atau menolak takdir. Manusia diberikan kesempatan untuk menerima atau merubah takdir yang (mungkin) sudah terjadi pada dirinya. Jika saat ini, ketika anda membaca artikel ini anda (sudah) ditakdirkan menjadi orang kaya, anda boleh menerima takdir ini, kemudian anda belajar bagaimana mengelola keuangan anda, sehingga anda bahagia dunia akhirat. Saat ini, anda juga berhak untuk merubah takdir anda dari kaya raya menjadi miskin, dengan cara membuang atau membakar seluruh kekayaan anda. Anda juga berhak merubah takdir untuk menjadi miskin dengan berpangku tangan lalu membiarkan kekayaan yang ada sekarang digunakan oleh keluarga anda semau mereka.

Sebagaimana anda berhak untuk merubah takdir dari kaya menjadi miskin, maka anda juga berhak merubah takdir dari miskin menjadi kaya. Kalau saat ini, ketika anda membaca artikel ini masih ditakdirkan menjadi orang miskin, ketahuilah bahwa anda berhak menerima takdir ini, anda tidak perlu belajar mencari pendapatan, anda tidak perlu belajar bagaimana meningkatkan pendapatan, tidak perlu belajar mengelola pendapatan dan tidak belajar bagaimana mengendalikan beaya hidup atau pengeluaran. Terima saja takdir anda yang sudah ada menjadi orang miskin,dan anda tetap miskin, tapi kalau anda mau menolak takdir anda saat ini,maka anda berhak menolak takdir. Anda harus minta kepada Allah agar diberi takdir yang lain. Mengadu dan mnegeluh kepada Allah, mengapa ditakdirkan menjadi orang miskin, minta kepadaNYA takdir yang baru, yaitu takdir agar anda menjadi orang kaya. Lalu, Bagaimana cara merubah takdir dari miskin menjadi kaya? Setidaknya ada beberapa hal penting yang bisa saya berikan kepada anda :

1. Anda harus merubah diri anda terlebih dahulu. Anda rubah pola pikir anda, anda rubah prasangka anda kepada Tuhan, anda rubah pengetahuan anda tentang harta dan kekayaan, anda rubah perilaku anda, dan anda rubah rencana hidup anda, rencana untuk menjadi orang kaya. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum mereka merubah beberapa hal yang ada pada diri mereka.
2. Anda pantaskan diri anda menjadi orang kaya. Sebelum anda benar-benar kaya dengan banyak harta, anda harus memiliki mental orang kaya, jiwa anda harus kaya terlebih dahulu. Bacalah cerita sahabat-sahabat nabi yang kaya. Karena untuk kaya harta harus dimulai dengan kaya mental atau ghinannafsi.   Dan….. maaf ya….. Anda harus membaca artikel saya selanjutnya. Sabar ya…..
3. Anda harus banyak berdoa, karena takdir itu hanya bisa dirubah dengan doa, tanpa doa anda tidak akan mampu merubah takdir anda. Karena doa itu sama dengan “menyuruh” Allah agar Dia mau merubah takdir anda, maka anda juga harus mau disuruh oleh Allah. Artinya kalau anda mau kaya, anda harus menuruti perintah Allah dan meninggalkan larangannya, lalu “suruh”lah Allah agar Dia merubah takdir anda. Berdoalah sedikitnya 5 kali sehari ketika anda selesai shalat. Rasulullah saw bersabda ;

عَنْ ثَوْبَانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا يَرُدُّ الْقَدَرَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرُّ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ» هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحُ الْإِسْنَادِ، وَلَمْ يُخَرِّجَاهُ "

Dari Tsauban r.a berkata, Rasulullah saw bersabda : Tidak dapat menolak takdir kecuali doa, tidak menambah umur kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang itu diharamkan dari suatu rezeki karena dosa yang dilakukannya. HR Hakim.

---

Lihat Al-Qur’an Surat Al-Anfaal (8) ayat 53;   dan Surat Ar-Ra’d (13) ayat 11.

Dalam hadits disebutkan; Orang kaya bukanlah yang banyak hartanya (saja), tetapi orang kaya adalah orang yang jiwanya kaya (ghinan nafsi). Lihat Sunan Ibnu Majah hadits ke 4137. (Volume II, hal 1386 Bab Qana’ah).

Al-Mustadrak ‘alas sohihain, Abu Abdillah Hakim Muhammad bin Abdillah (wafat   405 H); Darul kutub al-ilmiyyah, Cet I, Beirut, 1441 H/ 1990 M, hadits ke   1814. Volume I, hal 670.

@http://www.stiualhikmah.ac.id/