Kecerdasan Finansial : Artikel ke 07.
Dosen STIU DIrosat Islamiyah Al-Hikmah.
Untuk tercapainya tingkat “kebahagiaan” duniawi, maka harta menjadi salah satu hal penting dan sangat diperlukan. Dalam artikel saya yang pertama, dengan judul “Kecerdasan financial Dalam Islam” saya telah menjelaskan bahwa harta merupakan 1 dari 5 hal yang disebut dengan adz-dzoruriyyatul khoms,
yakni 5 hal yang menjadi kebutuhan pokok manusia. Melindungi harta
adalah salah satu tujuan syariat Islam. Posisi harta yang demikian
penting ini, sering diungkapkan oleh orang-orang di jaman sekarang
dengan ungkapan : Uang (harta) bukan segala-galanya, tetapi segala-galanya butuh uang.
Di sisi lain banyak para ustadz yang mengajarkan kepada jamaahnya untuk zuhud, tidak boleh hubbud dun-ya
(cinta dunia) dan tidak boleh terlalu sibuk dengan urusan dunia.
Berbicara tentang uang dianggap sebagai hal yang tabu. Harta atau uang
dianggap sebagai sumber kemaksiatan dan dosa. Perilaku kebanyakan
orang-orang kaya yang menjadi sorotannya adalah sikap sombong, lupa
diri, lupa kepada Tuhan dan lupa menjalankan ibadah, karena itu mereka
mengajarkan agar kita tidak sibuk dengan urusan uang.
Harusnya
memang kita tidak sibuk dengan urusan uang, namun mengatur bagaimana
agar uang yang sibuk mengejar dan bekerja untuk kita, bagaimana caranya
agar kita bisa beribadah dan berdakwah secara maksimal namun uang tetap
mengalir kepada kita,bagaimana caranya agar kita memiliki passive
income, bagaimana agar kita bisa hidup untuk ibadah dan berdakwah, bukan
ibadah atau dakwah untuk mencari kehidupan.
Untuk semua yang positif itu, maka diperlukan 3 kecerdasan dalam bidang financial :
- a.Kecerdasan memperoleh Uang.
- b.Kecerdasan mengelola dan mengembangkan uang.
- c.Kecerdasan menjaga atau melindungi uang.
a.Kecerdasan memperoleh Uang.
Banyak orang berkata :
Mendapatkan uang itu susah; Uang itu susah dicari; Untuk mendapatkan
uang kita harus bekerja; Untuk mendapatkan uang yang banyak kita harus
bekerja keras; Kita harus belajar yang rajin agar mendapatkan pekerjaan
yang bagus dan mudah mencari uang, dan sebagainya. Saya tidak ingin
menilai benar atau tidaknya statemen tersebut, tetapi saya ingin
menjelaskan bahwa banyak cara untuk mendapatkan uang.
Kita
tidak boleh mengandalkan pada satu sumber untuk mendapatkan uang. Kita
tidak boleh hanya mengandalkan gaji atas pekerjaan kita. Suatu saat
mungkin kita harus berhenti bekerja, mungkin karena, sakit, pension,
kecelakaan kerja, di PHK atau perusahaannya bangkrut. Selain bekerja
menjadi karyawan, anda harus mencari berbagai sumber penghasilan
tambahan. Kecil atau besar, asalkan halal maka pungutlah rezeki itu dari
berbagai sumber. Single income merupakan hal yang tidak tepat di era
modern saat ini.
Banyak sekali beberapa sumber penghasilan tambahan yang bisa anda dapatkan, antara lain :
ü Network
Marketer, menjadi member salah satu MLM, karena banyaknya Money Game
yang berkedok MLM, maka saya merekomendasikan agar setiap pembaca
artikel ini untuk bergabung dan memilih MLM yang sudah mendapatkan
sertifikat SYARIAH dari MUI . kalau tidak tahu caranya, bisa hubungi
saya.
ü Agen
asuransi. Dengan menjual polis asuransi anda bisa mendapatkan bonus
hingga 24 bulan selama orang yang membeli polis asuransi kepada anda
masih tetap membayar polisnya. berapapun jumlah nasabah anda,silahkan
terlibat dalam bisnis ini.
ü Broker
property. Anda bisa melihat rumah atau tanah yang dijual di sekeliling
anda, anda catat lokasi, nama pemilik, nomer HP, luas tanah dan
bangunannya serta harga yang ditawarkan. Anda bisa menawarkan kepada
orang lain, siapa tau ada yang cocok dan anda berhak mendapatkan komisi
sekitar 2,5% dari harga jual.
ü Membeli
saham, baik dengan memposisikan diri anda sebagai investor maupun
trader. Anda bisa melakukan di tengah kesibukan anda sebagai seorang
karyawan. Jika tidak menguasai, maka reksa dana menjadi salah satu
pilihan yang mudah bagi anda.
ü Menjual
keahlian. Setiap orang memiliki keahlian, anda harus mampu menjual
keahlian anda seperti menerima jasa pengetikan, jasa penerjemahan,
mengajar tulis-baca, mengajar bahasa, mengajar mengemudikan mobil,
mengajar komputer, dan lain-lain.
ü Memiliki
hak atas kekayaan intelektual seperti mengarang cerita film, menulis
lagu, menulis resep masakan, membuat kaset/CD, menulis buku cerita dan
lain-lain.
ü Memiliki
bisnis; Anda wajib memiliki bisnis, besar ataupun kecil, modern maupun
jonvensional, seperti menjual pulsa, menjual makanan, menjual pakaian,
membuka warung atau toko , memiliki franchise dan lain.
Seperti yang sudah saya tulis dalam artikel yang berjudul “UANG RECEHAN, PERLU GAK SIH BUAT ORANG KAYA?”, anda
tidak boleh meremehkan rezeki walaupun kecil, lebih baik anda memiliki
beberapa kran kecil tetapi banyak jumlahnya, daripada memiliki satu kran
besar.
b. Kecerdasan Mengelola dan mengembangkan Uang.
Berapapun
penghasilan yang anda miliki, anda harus dapat mengelola dengan baik
dan benar. Walaupun penghasilan anda kecil, kalau anda pandai
mengelolanya maka Insyaallah anda akan bisa hidup bahagia sejahtera,
memenuhi semua kebutuhan (bukan keinginan). Diantara masalah utama
kebanyaan orang di jaman sekarang ini adalah, berapapun penghasilan
mereka, pada umumnya beaya hidup mereka akan cenderung mendekati jumlah
penghasilannya, walaupun sudah ditingkatkan hingga 100%. Mereka tidak
mampu menyisihkan sebagian uangnya untuk diinvestasikan dengan benar.
Kebiasaaan
hidup konsumtif, keinginan selalu makan enak, kebiasaan makan di
restoran, fashion, berganti-ganti gadget, tidak bisa membedakan mana
yang menjadi kebutuhan dan yang merupakan keinginan, tidak bisa
membedakan mana yang merupakan asset dan liability, berganti-ganti mobil
mewah, membayar bunga untuk kebutuhan konsumtif, membayar bunga tinggi
pada kartu kredit untuk kebutuhan konsumtif, dan kebutuhan penampilan
leher ke bawah yang berlebihan adalah beberapa contoh problem ketidak
mampuan seseorang dalam mengelola pendapatan.
Menyimpan
uang di bank dalam jumlah besar, tergoda dan ikut-ikutan membeli produk
investasi tanpa mengetahui seluk beluk investasi, ingin mendapatkan
keuntungan yang besar dalam waktu singkat juga merupakan kesalahan dalam
mengelola pendapatan. Mudah-mudahan semua ini bisa saya tulis lebih
detil pada waktu mendatang.
c.Kecerdasan Melindungi Uang.
Yang
tidak kalah pentingnya, agar kita bisa mencapai tingkat kemakmuran dan
kesejahteraan, menjadi orang yang kaya yang saleh adalah memiliki
kecerdasan melindungi uang anda. Saya memiliki beberapa kenalan yang
dahulunya pernah kaya, namun sekarang mereka menjadi miskin, salah satu
sebabnya adalah karena mereka tidak dapat melindungi kekayaannya dan
tidak dapat melindungi sumber penghasilannya, selain karena mereka tidak
memiliki passive income, mereka juga tidak melakukan proteksi terhadap
kemungkinan musibah. Ada yang di PHK lalu jatuh miskin, ada yang
perusahaannya bangkrut lalu miskin, ada yang karena sakit kemudian
hartanya habis untuk berobat dan sebagainya.
Kita harus melakukan berbagai usaha untuk melindungi nilai uang kita, bagaimana agar uang yang kita “simpan”
terus berkembang nilainya, tidak terkena dampak inflasi, dan tidak
habis seketika jika terjadi musibah. Menyimpan dalam bentuk emas
batangan, property, reksa dana, saham perusahaan, tabungan asuransi,
tabungan pension adalah sebagian cara terbaik melindungi uang anda.
Banyak orang kaya yang tidak mau masuk ke dalam dunia asuransi, entah
karena belum paham pentingnya melindungi kekayaan atau karena menganggap
bahwa semua suransi adalah haram.Ketahuilah bahwa tidak semua asuransi
itu haram, sebagaimana tidak semua bank itu menggunakan system bunga.
Mempelajari Fiqh Muamalat menjadi salah satu hal yang diperlukan untuk
kecerdasan financial anda.
Mudah-mudahan,
pada kesempatan-kesempatan yang akan datang , saya dapat menulis
artikel untuk anda bagaimana meningkatkan 3 kecerdasan financial ini.
Sebagai penutup artikel ini, saya sampaikan hadits nabi saw :
عَنْ
عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ جَدِّهِ، أَنَّ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطَبَ النَّاسَ فَقَالَ: «أَلَا مَنْ
وَلِيَ يَتِيمًا لَهُ مَالٌ فَلْيَتَّجِرْ فِيهِ، وَلَا يَتْرُكْهُ حَتَّى
تَأْكُلَهُ الصَّدَقَةُ»
Dari
Amr bin Syuaib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa nabi saw berkhutbah
lalu berkata dalam khutbahnya : Ingatlah, siapa yang menjadi wali anak
yatim, dan anak yatim itu memiliki harta, maka hendaklah dia berdagang
dengannya agar hartanya tidak dimakan (berkurang) oleh sedekah/ zakat.
HR Tirmidzi.
Hadits
ini mengajarkan kepada kita agar cerdas mengelola dan melindungi harta
anak yatim yang diamanahkan kepada kita, rasulullah saw tahu betul bahwa
berdagang itu mengandung kemungkinan untung dan rugi, namun hadits ini
mengajarkan kita untuk berdagang dengan harta anak yatim yang
diamanahkan agar tidak berkurang atau bahkan habis karena harus
dikeluarkan untuk zakat setiap tahunnya. Artinya kita juga harus punya
kemampuan untuk berdagang agar tidak rugi. Itulah perlunya kecerdasan
dalam mengembangkan uang. Cerdas mencari, cerdas mengembangkan dan
cerdas melindungi uang anda. Wallahu a’lam.
@ http://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/kecerdasan-finansial/159-tiga-kecerdasan-finansial
No comments:
Post a Comment