PERGILAH KE TANAH SUCI, AGAR ANDA KAYA.




PERGILAH KE TANAH SUCI, AGAR ANDA KAYA.

Serial Kecerdasan Finansial; Artikel ke 19.

Oleh : M. Sofwan Jauhari M.Ag

Dosen STIU Dirosat Islamiyah Al-hikmah.



Artikel ini sengaja saya tulis ketika saya masih berada di tanah suci, mudah-mudahan saya menulisnya bukan untuk pamer atau riya’ tetapi karena inspirasinya memang baru muncul di sini,dan supaya tidak lupa untuk menulisnya. Boleh jadi anda tidak percaya dengan ide yang saya sampaikan ini, tetapi anda juga perlu tahu bahwa saya termasuk orang yang pada awalnya tidak memahami ide ini (bukan tidak percaya, tetapi tidak paham), hanya saja saya langsung percaya 100% tentang ide ini ketika mendapatkan bahwa ternyata sumbernya berasal dari hadits yang sahih yang sering disampaikan oleh biro/ travel penyelenggara haji dan umrah.


Oleh karena idenya berasal dari hadits nabi, maka saya dan anda wajib mempercayai hal ini, terlepas apakah anda termasuk orang sudah pernah menjalankan haji/ umrah atau belum, apakah anda termasuk orang yang memiliki kepentingan bisnis yang terkait dengan haji/umrah atau bukan, ukurannya juga bukan like and dislike (suka atau tidak suka), tetapi sekali lagi ini adalah ajaran dari nabi yang wajib kita percayai, kita imani, kita niatkan dan kita programkan agar kita bisa melaksanakannya. Agar keyakinan kita bisa kokoh, maka kita perlu memahami.


Seingat saya, saya sendiri belum pernah mendapat pelajaran dari sekolah atau kampus yang menjelaskan tentang hadits ini, tetapi Alhamdulillah saya diajari oleh guru-guru saya untuk bisa mengkaji dari kitab-kitab hadits dan syarah (penjelasan kitab) yang ditulis oleh para ulama’ yang tidak diragukan validitasnya. Jaazahumullah, semoga Allah swt membalas kebaikan semua guru saya, aaamiin.


Hadits yang saya maksudkan itu adalah :

صحيح ابن خزيمة (4/ 130)

2512 - حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ الْأَشَجُّ، حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ قَالَ: وَأَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ قَيْسٍ، عَنْ عَاصِمٍ، عَنْ شَقِيقٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ، فَإِنَّهُمَا تَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذَّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ، وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ، وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ دُونَ الْجَنَّةِ»    [التعليق] 2512 - قال الأعظمي: إسناده صحيح

Artinya; Iringilah ibadah haji dan umroh, karena keduanya menghapuskan kemiskinan dan dosa sebagaimana bara api dapat menghilangkan karat besi, emas dan perak. Tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga. HR Ibnu Huzaimah


Dalam penelusuran saya melalui Al-Maktabatusy Syamilah, selain diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah dalam kitab Sohih Ibnu Huzaimah, hadits ini juga bisa diriwayatkan oleh : Ibnu Majah dalam Sunan Ibnu Majah, Ahmad bin Hanbal dalam Al-Musnad, Ibnu Hibban dalam Sohih Ibnu Hibban, Thabrani dalam Al-Mu’jamul Kabir, Tirmidzi dalam Sunan at-Tirmidzi dan Nasai dalam Sunan An-Nasai.


Sebagian ulama’ menjelaskan bahwa hadits ini mengajarkan kepada kita untuk memperbanyak umrah, bahkan pada awalnya juga mengajarkan pelaksanaan haji lebih dari satu kali, tetapi karena keterbatasan kuota haji, maka untuk ibadah haji cukup satu kali saja, kecuali ada tugas/kewajiban lain, sedangkan untuk umrah, silahkan diperbanyak, jika perlu lakukan setahun sekali. 


Kalau kita gunakan logika yang ada selama ini, jadilah orang yang kaya agar anda bisa pergi haji menyempurnakan rukun islam yang ke lima, bukan seperti yang saya tuliskan dalam judul artikel ini. Ada beberapa jawaban terkait hal ini :

  1. Dalam dua artikel saya yang terdahulu, yang berjudul “Ya Allah ijinkan aku menolak Takdir-MU”   dan satu lagi berjudul : Takdir Saya Adalah Menjadi Orang Kaya, saya telah menjelaskan bahwa kita wajib berbaik sangka kepada Allah, jadi kalau Allah swt mewajibkan kita untuk pergi ke tanah suci, kita harus yakin bahwa jalan untuk menuju ke sana pasti sudah disiapkan oleh Allah, tinggal kitanya mau menempuh jalan yang sudah disiapkan oleh-Nya atau tidak. Tidak mungkin Allah mewajibkan sesuatu yang tidak mungkin kita kerjakan
  2. Saya juga telah menjelaskan bahwa kita akan diperlakukan oleh Allah sesuai dengan prasangka, pikiran dan perubahan yang kita lakukan sendiri. Kalau anda berpikir dan merencanakan untuk pergi ke tanah suci, maka anda harus punya uang yang cukup, anda harus kaya, dan anda harus berikhiyar, semua cara yang diperintahkan oleh Allah untuk menjadi kaya harus anda tempuh. Anda harus merubah pikiran anda, katakan bahwa saya harus bisa pergi ke tanah suci, saya harus bisa menjalankan haji dan umrah, saya harus bisa umrah satu-dua-atau tiga tahun sekali untuk mengamalkan hadits nabi, karenanya saya harus kaya. Jika pikiran ini yang tertanam dalam pikiran anda maka Insyaallah jalan untuk menjadi kaya akan terbuka, jika tujuan anda untuk menjadi orang kaya adalah untuk bertaqwa kepada-Nya, yakinlah bahwa jalan itu pasti akan terbuka untuk anda, maka luruskan niat anda untuk menjadi kaya, Allah swt berfirman  

{ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْ قَدْرًا (3) } [الطلاق: 2 – 3

3. Dalam faktanya, secara makro ekonomi hadits ini telah terbukti bahwa haji dan umrah telah menggerakkan roda perekonomian yang luar biasa. Untuk Indonesia saja, jika rata-rata setiap jamaah haji mengeluarkan biaya Rp 40.000.000,- untuk membayar BPIH melalui pemerintah, KBIH, membeli oleh-oleh, walimatus safar dan lain-lain dikalikan 200.000 jamaah setiap tahunnya, maka haji telah menghasilkan omset sebesar Rp 8.000.000.000.000,- ( 8 Trilyun). Ini untuk pelaksanaan haji saja, belum termasuk umrah. Sampai saat ini saya belum mendapatkan data yang pasti berapa jamaah umrah Indonesia setiap bulannya, dengan asumsi hanya 100.000 jamaah perbulan, dikalikan Rp 20.000.000,-/orang maka omset pelaksanaan umrah di Indonesia telah mencapai 2.000.000.000.000,- (2 Trilyun/bulan) atau 20 Trilyun/10 bulan dalam setahun, fantastis!! melebihi omset pelaksanaan ibadah haji. Bukankah ini telah menggerakkan roda perekonomian Negara kita? Subhanallah !!!

4. Bagi anda yang sudah kaya, dengan niat melaksanakan hadits yang menginspirasi artikel ini maka saya sarankan anda untuk bertekad melaksanakan umrah setiap tahunnya, karena ini akan membantu banyak orang mendapatkan pekerjaan dan peluang bisnis yang ada kaitannya dengan haji/umrah.

5. Ketika anda berada di tanah suci, anda akan melihat ratusan ribu bahkan jutaan orang yang berkumpul di satu tempat, dimana ada kerumunan maka akan ada pasar, di tanah suci anda akan melihat berbagai peluang bisnis dan inspirasi bisnis di sana.

6. Berkumpulnya banyak orang di tanah suci, sebagian besar dari mereka adalah orang kaya, maka silahkan anda merujuk pada tulisan saya yang berjudul “Bergaullah dengan Orang Kaya”. Bergaul dengan orang kaya di tanah suci dapat menginspirasi anda untuk menjadi orang kaya - agar anda menjadi manusia yang lebih berdaya guna, dapat melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa.

7. Bagi anda yang belum kaya, segera buatlah target kapan anda ingin pergi ke tanah suci. Jadikan hal ini sebagai salah satu goal/tujuan dalam hidup anda, tentukan waktunya secara definitive.

@ http://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/kecerdasan-finansial/176-pergilah-ke-tanah-suci-agar-anda-kaya

No comments:

Post a Comment