Kecerdasan Financial : Artikel ke 04
Oleh: HM. Sofwan Jauhari, Lc., M.Ag
Banyak
orang yang memahami bahwa kaya dan miskin itu sudah menjadi takdir yang
tidak bisa dirubah, karena dalam hadits dijelaskan bahwa ketika manusia
berusia 120 hari di dalam rahim ibunya, Allah sudah mencatat ukuran
rezekinya, umurnya, perbuatan baik dan buruknya serta ending-nya, apakah
akan masuk surga atau neraka. Banyak orang menyangka dan atau membayangkan bahwa cara Allah mencatat
takdir seorang manusia itu sesuai dengan cara manusia mencatat suatu
keputusan, sehingga bayangannya adalah bahwa catatan itu tidak akan bisa
dirubah, dan sudah tidak ada lagi peran manusia dalam catatan itu.
Allah itu
Khaliq (pencipta). Khaliq pasti berbeda dengan mahluk-Nya. Cara Allah
menulis atau menentukan sesuatu pasti berbeda dengan cara manusia
menulis atau menentukan sesuatu. Ilmu dan cara Allah untuk
menulis/menentukan sesuatu pasti juga berbeda dengan cara manusia
menulis atau menentukan sesuatu.
Untuk
menjelaskan hal ini, saya coba memberikan ilustrasi sebagai berikut :
Ketika seseorang diberikan pilihan untuk memilih makanan misalnya,
apakah dia memilih makan nasi atau roti? Bagaimanakah cara orang itu
menentukan pilihannya? Ada beberapa cara menjawab, meskipun hasilnya
mungkin sama, hakikatnya hanya satu jawaban, tapi cara menjawabnya bisa
jadi berbeda-beda :
- Orang itu menjawab secara sederhana, to the point : “Saya pilih nasi.”
- Boleh jadi orang itu menjawab : “ tergantung lauknya, kalau lauknya daging kambing, saya pilih nasi”.
- Mungkin juga dia akan menjawab : “Rotinya banyak atau sedikit? Kalau sama-sama satu piring : saya pilih nasi”.
- Jawaban lainnya : “Rotinya rasa apa? Kalau rotinya bukan rasa keju, saya pilih nasi”.
- Dan lain –lain.
Begitu
juga ketika Allah swt menetukan takdir mengenai rezeki seseorang,
bagaimanakah cara Allah menentukan takdir kepada kita? Bisa jadi, cara
Allah swt akan menetukan takdir kita adalah satu dari beberapa hal sbb :
- Anda ditakdirkan kaya.
- Anda ditakdirkan kaya kalau mau bangun sebelum waktu Subuh setiap hari; dalam hal ini, ada hadits yang menjelaskan bahwa rasul mendoakan keberkahan bagi orang yang sudah beraktifitas di pagi hari, seperti yang dilakukan oleh Sakhr Alghmidi, pedagang kaya raya.
- Anda ditakdirkan kaya kalau mau berbisnis, dan ditakdirkan miskin kalau menjadi pegawai saja.
- Anda ditakdirkan kaya kalau mau bersyukur dan banyak sedekah, dan ditakdirkan miskin kalau pelit.
- Anda ditakdirkan kaya kalau mau shalat dzuha tiap pagi, dan ditakdirkan miskin kalau malas shalat dzuha.
- Anda ditakdirkan akan menjadi kaya, kalau anda berbakti kepada orang tua, lalu orang tua anda senantiasa berdoa agar anda menjadi kaya.
- Dan lain-lain?
Ini semua
hanya sebagian kemungkinan bagaimana Allah mencatatat dan menentukan
nasib kita. Kita sendiri tidak pernah tahu catatan Allah yang ada di Lauhul mahfudz,
tapi kita tahu bahwa Allah memerintahkan kita agar bekerja dan berusaha
mencari karuniaNYA juga memohon kepadaNYA. Karena kita tidak tahu
catatan di lauhul mahfudz itu, ya sudah jangan lebay, anda tidak perlu
memikirkan sesuatu yang anda tidak akan diberitahu. Kesimpulannya,
jangan memikirkan takdir, tapi lakukan apa yang diperintahkan oleh
Allah. Jangan hanya bertumpu kepada takdir, karena takdir itu rahasia
Allah. Kita harus bertumpu pada ikhtiar karena ikhtiar itu diwajibkan
oleh Allah.
Kalau
anda bertanya kepada saya, apakah saya layak menjadi orang kaya? Saya
akan menjawab: YA, SAYA SANGAT LAYAK MENJADI ORANG KAYA.
Kalau
anda bertanya kepada saya, apakah saya ditakdirkan akan menjadi orang
kaya? Saya menjawab ; tidak tahu, itu bukan urusan saya, tapi saya
diperintahkan oleh Allah agar berusaha menjadi orang kaya.
Kalau
anda bertanya kepada saya: Kapan kamu akan jadi orang kaya? Oh itu
urusan Allah, saya wajib berusaha, tapi keputusannya di tangan Allah,
tapi saya yakin suatu saat Insyaallah saya akan menjadi orang kaya.
Mengapa?
- Allah telah menjamin untuk memberikan rezeki kepada setiap mahluknya, tidak ada mahluk yang tidak diberi jatah rezeki.
- Diantara nama dan sifat Allah swt adalah AR-ROZZAQ yang artinya Maha memberi rezeki.
- Allah memerintahkan agar kita selalu BERHARAP (ROJAA’) kepada Allah swt .
- Bahwa Allah swt akan memperlakukan kita sesuai dengan prasangka kita kepadaNYA. Kalau kita berprasangka baik kepada Allah, bahwa Allah swt akan menjadikan kita sebagai orang kaya, maka Insyallah kita akan benar-benar kaya; sebaliknya kalau kita berprasangka bahwa Allah akan menjadikan kita miskin, maka kemungkinannya anda benar-benar akan menjadi orang miskin.
Jadi,
sebagai seorang muslim kita wajib berbaik sangka kepada Allah, BERIKIR
POSITIF KEPADA ALLAH, bahwa Allah mentakdirkan kita akan menjadi orang
kaya. Dalam hadits Qudsi, Allah berfirman :
عَنْ
وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «قَالَ اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى:
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، فَلْيَظُنَّ بِي مَا شَاءَ». [3: 68]
Dari
watsilah bin Al-asqo’, Rasulullah saw bersabda; Allah swt berfirman :
Aku (memperlakukan hambaKU) sesuai dengan prasangka hambaKu kepadaKU,
silahkan dia berprasngaka kepadaKu sesuai keinginannya. ( HR Ibnu
Hibban, AD-Darimi, sanadnya sohih)
Ketika saya mengikuti beberapa seminar bisnis/motivasi, ada beberapa hal yang saya catat dari para trainer, antara lain :
ü Jika anda berkata bisa, maka anda pasti bisa. Jika anda yakin bisa sukses maka anda pasti sukses.
ü jika anda selalu mengingat tujuan anda, bahwa anda ingin menjadi orang kaya, pasti anda akan menjadi orang kaya.
ü You are what you think. Anda adalah apa yang yang anda pikirkan.
Kalimat-kalimat
ini mungkin ada benar-nya tetapi saya tidak mengatakan 100% benar,
sebagai seorang muslim saya yakin dengan ajaran dari nabi saya, bahwa
kita harus berprasangka baik kepada Allah. Kita harus berharap kepada
Allah. Kita harus positif thinking, bahwa Allah mentakdirkan diri saya,
suatu saat nanti, saya akan menjadi kaya. Bagi sebagian orang mereka
menyebut hal ini dengan LOA (Law Of Attraction) atau hukum tarik
menarik. Jika anda berpikir bahwa Allah akan menjadikan diri anda
sebagai orang kaya, maka Insyaallah anda akan benar-benar menjadi orang
kaya.
Sekarang, baca tulisan ini dengan suara yang keras ; SAYA YAKIN
BAHWA ALLAH AKAN MENJADIKAN SAYA SEBAGAI ORANG KAYA. SAYA HARUS MENJADI
ORANG KAYA AGAR SAYA MENJADI ORANG YANG BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN. SAYA
HARUS MENJADI ORANG KAYA, AGAR SAYA BISA BERJUANG MENEGAKKAN AGAMA
ALLAH DENGAN KEKAYAAN YANG SAYA MILIKI. SAYA YAKIN TAKDIR SAYA ADALAH
MENJADI ORANG KAYA.
Saran
saya : Tulislah kalimat tersebut, simpan dalam dompet anda, bacalah
setiap pagi setelah anda melakukan shalat dzuha, sebagai doa anda.
@ http://www.stiualhikmah.ac.id/index.php/kecerdasan-finansial/155-takdir-saya-adalah-menjadi-orang-kaya
No comments:
Post a Comment